Jihad Masa Kini



Jihad! Jika kita mendengar kata tersebut, apa yang langsung terlintas dibenak kita? Yak, mendengar kata jihad seakan pola pikir kita sudah diatur bahwa jihad merupakan perang dijalan Allah, dimana perang yang dimaksudnya ialah bertempur atau melawan sekelompok orang yang tidak sepaham dengan ajaran kita. Tidak hanya itu, ada pula beberapa orang yang beranggapan bahwa melakukan aksi bom bunuh diri yang mengatas namakan Allah swt juga dinamakan jihad. Dimana sebagian orang berupa ikhtihar melakukan bom bunuh diri dengan cara membawa peledak atau bom kepada sekumpulan orang-orang kafir, kemudian meledakkannya setelah berada ditengah-tengah mereka.
Sesungguhnya hal ini termasuk bunuh diri, barang siapa yang membunuh dirinya maka dia kekal dan dikekalkan dalam neraka jahanam selamanya. Sebagaimana yang terdapat dalam hadist dari Nabi Muhamad saw: “Sebab bunuh diri tidak memberi kemaslatan bagi islam,karena ketika dia bunuh diri dan membunuh 10 atau 100 atau 200 orang kafir, tidaklah memberikan manfaat kepada islam”. Maka tak menampik kata jihad memang sudah terkesan negatif dipikiran kita, namun sebenarnya tidak selamanya jihad itu bermakna perang. Lantas apa makna sebenarnya dari jihad itu?

Siapa yang tidak mau berperang dijalan Allah dan membela agama-nya tercinta ,tentu semua umat muslim pasti mau melakukannya. Hanya saja dalam hal ini jihad mempunyai makna yaitu berjuang. Menurut Al-Qur’an dan Al-Sunah, jihad bermaksud menyerahkan tenaga dan usaha untuk berperang di jalan Allah. Jihad dilakukan bukan hanya sekedar membunuh sesama tanpa mempunyai alasan yang jelas. Dalam hal ini Allah swt berfirman: “Berangkatlah kalian, baik dalam keadaan merasa ringan ataupun merasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan diri kalian di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui” Q.S At-Taubah 41.

Namun secara bahasa, kata al-jihad berasal dari kata jahada yang bermakna al-juhud (kesulitan) atau al-jahad (tenaga atau kemampuan). Islam adalah agama yang indah, yang mencintai perdamaian. Jihad disyariatkan untuk menebar kemaslatan dan hidayah kepada manusia dan mengeluarkan mereka dari kekegelapan menuju cahaya iman yang terang. Pada intinya jihad itu maknanya ialah berjuang tapi yang dimaksud berjuang tidak hanya berperang atau melakukan aksi-aksi ekstrim tapi bisa juga berjuang dengan maksud lii illa ii khimatillah, yang artinya meninggikan nama Allah swt.

Teman-teman sekalian, mengingat semakin berkembangnya akhir zaman, untuk berjihad rasanya sudah tidak diperlukan lagi adanya perang, tapi justru jihad yang sebenarnya ialah berdirinya islam dalam diri seeorang. Semisal kita mengajak orang lain untuk  melakukan kebaikan seperti yang awalnya tidak rajin sholat menjadi rajin sholat. Atau mengajak sesama umat muslim untuk menjadi semakin cinta kepada Allah swt. Dari abu hurairah Rosulullah saw bersabdah: “Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah” Q.S Al-Baqarah 165.

Selain mengajak orang lain menuju jalan kebaikan, adapula cara-cara lain yang mudah untuk berjihad yaitu mendidik anak. Kita sebagai orang tua, mendidik anak menjadi anak yang sholeh memang sudah menjadi kewajiban kita bukan. Tapi berbakti kepada orang tua telah diperintahkan oleh Allah dalam firmannya yang artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia, dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Dan jika salah seorang di antara keduanys atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam peliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia” Q.S Al-Isra’ 23.

Teman-teman semuanya, pernahkah anda melihat ada orang yang tulit atau bakhil. Jika anda melihat ada orang yang seperti itu coba sejenak kita berfikir apa kita tidak mau menolong mereka supaya tidak terjebak kedalam jalan yang sesat. Karena bagi orang-orang yang pelit sesungguhnya Allah ta’ ala telah berfirman yang artimya: “Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala terbaik, maka kelak kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar” Q.S Al-Lail 8-10.

Tapi sebagai umat muslim, ada baiknya kita untuk mengajak sanak saudara atau teman kita yang memiliki sifat bakhil. Karena dengan kita mengajak mereka untuk menjadi orang-orang yang dermawan itu juga merupakan jihad di jalan Allah swt.

Teman-teman semuanya, dari pemaparan tadi itu lah yang dinamakan jihad masa kini, dimana yang dibutuhkan adalah ilmu agama. Dan tidak hanya sekedar peperangan, namun sebagai muslim tidak ada salahnya untuk belajar jihad dari umat terdahulu, hanya saja kita ambil dari sisi positifnya yaitu mempelajari ilmu agama dengan lebih baik lagi, seperti menghafal Al-Qur’an, mempelajari hadist-hadist nabi dan juga mempelajari ilmu untuk mengatur hati. Tidak hanya itu, bagi para orang tua yang dapat mendidik dan mengarahkan anaknya menuju jalan kebaikan maka inshaa Allah orang tua akan mendapatkan pahala jihad dari anaknya tersebut. Semoga informasi ini dapat menjadi wawasan tambahan bagi kita semua. Aamiin..

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.