Resensi Novel Si Putih - Tere Liye
Judul : Si Putih
Penulis : Tere Liye
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal Buku : 376 halaman; 20 cm
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2021
ISBN : 978-602-06-5225-2
BLURB
Bagaimana jika hewan kesayangan kalian ternyata hewan dengan kekuatan terbesar di dunia paralel? Bagaimana jika hewan yang terlihat imut, menggemaskan, ternyata bisa menjadi salah satu petarung paling hebat?
Kali ini kita akan bertualang di klan baru, dengan tokoh-tokoh baru. Termasuk mengetahui bahwa pandemi yang menyusahkan penduduk juga terjadi di klan-klan jauh. Tapi ingatlah selalu, setiap ada kesusahan, selalu muncul hal-hal menarik yang positif.
Kisah ini tentang si Putih, kucing kesayangan Raib. Masa lalu si Putih tidak kalah menarik, sebelum akhirnya kucing itu diletakkan di depan pintu rumah sebagai hadiah ulang tahun Raib.
Review
Kisah ini berawal di Klan Polaris. Saat itu tengah terjadi pandemi virus yang mematikan. Dengan adanya teknologi yang super canggih, klan tersebut mampu membagi wilayah menjadi dua bagian. Bagian pertama digunakan untuk evakuasi penduduk yang sehat dan tidak terinfeksi, sementara bagian yang lain tempat orang-orang yang sudah tertular virus. Mereka dipisah dinding setebal seratus meter dan tidak dapat ditembus.
Salah satu anak yang beruntung adalah N-ou, bocah berusia enam tahun yang dipisahkan dari kedua orang tuanya karena tidak lolos seleksi pemeriksaan di gerbang menuju klan Polaris bagian kedua. N-ou terdeteksi kedapatan virus dalam tubuhnya, sehingga ia dikembalikan ke tempat semula ia tinggal di kota E-um.
Kota tempat ia tinggal sudah hancur, berantakan, tidak karuan akibat pandemi. Orang-orang yang merengek ingin diselamatkan menggunakan benda terbang, tapi ditolak karena mereka sudah terinfeksi virus justru membuat kekacauan disana.
N-ou diletakkan dalam sebuah gedung yang sudah berantakan. Dari sinilah awal bertemu si Putih, kucing ini yang menolong dirinya dengan memberikan selimut agar tidak kedinginan, memberi makan, mencarikan air sehingga N-ou bisa kembali pulih dari virus yang menyerang tubuhnya.
N-ou bertekad untuk mencari orang tuanya dengan berbagai cara agar mampu menembus dinding tebal itu, hasilnya nihil selama lima tahun. Hingga akhirnya ia menghentikan keinginannya, dan memulai petualangan mempelajari klan Polaris bersama si Putih dengan mengendarai kapsul canggih yang terparkir rapi tidak ada pemiliknya. Petualangan dimulai melewati hutan, selama ini ia mengira tidak aka nada penduduk ternyata ia menemukan sebuah gubuk tua. N-ou sudah menyadari aka nada bahaya menyerang gubuk tua itu, dengan segera ia menyelamatkan sosok orang tua di dalam gubuk tersebut. Ternyata orang tua itu sangat cerewet, sulit sekali di evakuasi.
Dari kejadian itulah rombongan petualangan mereka bertambah satu, B-rham namanya. Petualangan mereka semakin seru, menegangkan bahkan menyeramkan. Puncaknya adalah rombongan mereka tidak sengaja bertarung dengan pengendali hewan dan berhasil mengalahkannya.
Tempat mereka berpetualang adalah kota-kota tanpa teknologi, alias masih primitif, salah satunya dengan kekuasaan mereka diatur oleh pengendali hewan.
Diceritakan sosok N-ou ini adalah anak yang tumbuh menjadi remaja cerdas, peduli dengan siapapun sampai ia rela bertarung melawan Raja penguasa Gunung Timur demi nyawa teman yang pernah ia kenal di kota E-um.
Apakah ia berhasil? Berkat kebaikan dan ketulusannya, N-ou dan si Putih berhasil mengalahkan Raja Gunung Timur yang bertindak sewenang-wenangnya. Kekuasaan pun diambil alih oleh pengendali hewan yang peduli dengan rakyat.
Apakah N-ou masih memiliki harapan agar bisa menembus dinding itu? Apakah ia berhasil masuk ke lorong Klan Polaris kedua? selengkapnya ada di buku si Putih.
Leave a Comment