Resensi Novel Hurt karya Heri Putra
Resensi Novel "Hurt"
Judul buku : Hurt - “Cinta itu datang untuk pergi”
Pengarang : Heri Putra
Penerbit : Wahyumedia
Jumlah halaman : 174 halaman
Sinopsis Novel
Novel ini menceritakan seorang gadis remaja cantik dengan kemanjaannya yang terlihat pada bagaimana ia berbicara, suara yang lembut, raut wajah yang memelas saat berbicara dan ditambah lagi gerakan lemah lembut tubuhnya yang menggemaskan. Ia anak satu-satunya. Mungkin, itulah yang membentuk karakternya menjadi anak manja. Nabila itulah nama yang diberikan oleh orang tuanya. Nabila hidup berdua dengan ibunya, tanpa ada sosok pria kuat yang jadi pelindung keluarga. Ayahnya telah tiada karena kecelakaan ketika pulang dari kantor. Usia Nabila saat itu lebih dari satu tahun. Nabila memiliki dua orang sahabat yaitu, Laura dan Nico yang kerap dipanggil bule karena ibunya berasal dari Amerika. Pada pertengahan cerita terungkap bahwa Nico memiliki perasaan lebih kepada Nabila. Namun sayangnya, Nabila sudah jatuh hati kepada pria yang bernama Malik yang berwajah tampan, postur tubuh yang tinggi tegap, alisnya yang tebal dan warna bibirnya merah ranum, ditambah lagi rambut hitamnya tertata rapi dengan lesung di kedua pipinya. Disaat Nico ingin menyatakan isi hatinya lewat sepucuk surat pink dengan tinta pinknya. Ternyata Nabila lebih dulu menjadi pacar Malik. Sehingga membuat hati Nico terluka lebih dalam, lalu Nico pergi kerumah Laura untuk melepas perasaannya bahwa ia mencintai Nabila, pada saat itu juga hati Laura merasakan kepahitan yang sama dengan Nico, karena ia memendam perasaan kepada Nico. Semenjak itu Laura berjanji pada diri sendiri kalau dia akan membuang rasa cintanya. Lalu, rahasia Malik tebongkar, yaitu ia terkena HIV dan menyebabkan hubungannya dengan Nabila menjauh. Sedangkan disisi lain, Nico akan segera pindah ke Amerika. Pada akhir cerita, Nabila ditinggalkan oleh Malik untuk selamanya dan Nico yang pergi tanpa diketahui kapan kepulangannya kembali.
Dari novel “Hurt” ini kita dapat mengambil hikmah bahwa tidak ada satupun yang di dunia ini abadi.Selain itu, novel ini lebih cocok dibaca untuk kalangan remaja saja karena di novel ini menyajikan kisah percintaan yang klise dikalangan remaja
Penulis kurang konsisten dalam menggunakan sudut pandang, di dalam cerita pengarang menggunakan sudut pandang orang ketiga namun, beberapa kali terselip deskripsi menggunakan “aku” dan “kami”. Selain itu, novel ini banyak memiliki kesalahan dalam penulisannya. Jika, dibaca dari sinopsisnya, buku ini nampak seperti sebuah sastra romantis tetapi, pada kenyataannya isi dari novel tersebut lebih mengarah kepada kehidupan percintaan remaja yang bersifat klise. Namun, penulis cukup berani untuk mengangkat penyakit yang berbahaya yaitu HIV walaupun penyakit tersebut tidak dijelaskan secara medis dan detail. Novel ini menggunakan bahasa yang simple sehingga mudah dimengerti dan ceritanya pun dapat menggugah perasaan pembaca sehingga dapat ikut merasakan suasana pada kejadian yang ada pada novel. Novel ini pun memiliki jumlah halaman yang tidak terlalu banyak sehingga dapat dibawa ke mana saja.
Seputar Pengarang
Heri Putra adalah seorang lulusan dari SMK Negeri 4 yang lahir di Samarinda, 10 September 1993. Heri memiliki hobi yaitu membaca, menulis, menonton film, dan mendengarkan musik. Heri juga memiliki hobi untuk berpetualang dalam imajinasinya lalu, ia menuangkan apa yang ada diimajinasinya dalam bentuk tulisan hingga akhirnya ia dapat merilis novel pertamanya, Hurt – “Cinta itu datang untuk pergi”.
Leave a Comment